Sabtu, 09 Juni 2012

GALAU


GALAU........

aku ingin berlari......
tapi aku tak tahu harus berlari kemana.............
aku ingin bersandar..................
tapi aku tak tahu harus bersandar di mana..............
aku ingin ketenangan..............
tapi aku tak tahu aku dapatkan ketenangan...............
aku ingin seseorang yang mengerti aku...................
tapi di mana aku bisa temukan dia.....................
tuhan pertemukanlah aku dan dia...............

Pengertian Kepribadian,Karakter,Potensi,dan Bakat



 pengertian kepribadian ,karakter ,potensi dan bakat
Kepribadian.
Kepribadian sudah ada sejak lahir , kepribadian di bentuk oleh temperamen dan lingkungan yang terus menerus dan saling mempengaruhi.
Pada masa bayi sering di sebut “ periode kritis “ karena pada saat ini di letakan dasar di mana struktur kepribadian dewasa akan di bangun .sejumlah telaah mengenai kurang nya kasih sayang , kurang nya perhatian di rumah atau keaadaan di suatu lembaga telah menunjukan dapat mengakibatkan perubahan kepribadian pengaruh lingkungan pun tak luput ikut mempengaruhi namun yang paling penting penelitian genetika mengenai menetapnya sifat kepribadian selama periode bertahun tahun menunjukan bahwa pola yang di bentuk pada awal kehidupan hampir tidak berubah walau anak bertambah besar temperamen anak tidaklah kekal dalam perkembangan nya , keadaan lingkungan dapat memperbesar  , menghilangkan atau mengubah reaksi dan prilaku .
Pengertian kepribadian                                        
menurut  beberapa ahli
a . Yinger  yaitu :
 kepribadian adalah keseluruhan prilaku seorang individu dengan system kecendrungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian intruksi .
b . M.A. W. Bouner yaitu :
kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan ,dorongan keinginan ,opini , dan sikap2 seseorang .
c. Cuber yaitu :
kepribadian adalah gabungan keseluruhan sifat2 yang tampak dan dapat di lihat oleh seseorang .
kepribadian menurut pengertian sehari hari
di samping itu kepribadian sering di artikan dengan ciri2 yang menonjol pada individu contoh nya :
kepada seseorang yang pemalu di kenakan atribut “ berkepribadian pemalu ‘
kepada orang yang supel di kenakan atribut “ berkepribadian supel ‘dan untuk orang yang plin plan , pengecut  di berikan atribut tidak punya kepribadian


kepribadian menurut psikologi
berdasarkan Gordon Allpon dapat di lihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi berbagai aspek psikis dan fisik yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses .jadi kepribadian merupakan sesuatu yang dapat di rubah .
seperti yang telah kita ketahui teori yang terkenal pada teori Sigmun Freud yaitu kepribadian terdiri dari 3 sistim utama yaitu : ID , EGO ,dan SUPER EGO .
dimana setiap tindakan yang di lakukan oleh seseorang individu merupakan hasil interaksi dan kesimbangan ketiga sistim tersebut .
faktor2 penentu kepribadian
1 faktor keturunan seperti :
   tinggi badan ,fisik , bentuk wajah , temperamen dan lain lain.
2 lingkungan seperti :
   Faktor lingkungan memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang
   Contoh : Budaya membentuk nourma , sikap dan nilai yang di wariskan dari generasi
   Yang satu dengan generasi selanjut nya .
Sifat sifat kepribadian
Struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengindentifikasi dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan prilaku individu atau seseorang .Karakter yang melekat pada individu contoh nya  : malu , agresif , pemalas ,ambisius ,setia dan takut .karakteristik tersebut jika di tunjukan dalam berbagai situasi di sebut “ sifat sifat kepribadian .
karakter
karakter dapat di gambarkan sebagai sifat manusia , dimana manusia memiliki banyak sifat dan tergantung dari kehidupan nya sendiri contoh karakter : pemalas , pemarah , sabar , ceria , pemaaf , penakut dll .
PENGERTIAN KARAKTER
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu
Dalam kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan bahwa karakteristik merupakan sinonim dari kata karakter, watak, dan sifat yang memiliki pengertian di antaranya:
  1. Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan cirri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian.
  2. Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu untas atau kesatuan.
  3. Kepribadian seeorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis atau moral.
Jadi di antara pengertian-pengertian di atas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Chaplin, dapat disimpulkan bahwa karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek.
Potensi
Arti potensi adalah kemampuan untuk di kembangkan seperti kekuatan , kesangupan dan daya .
Salah satu aturan main dalam permainan hidup (the game of life) adalah diberlakukannya hukum kompetisi/persaingan. Kenyataan menunjukkan semua orang memiliki keinginan umum yang sama: ingin kaya, ingin dihormati atau ingin berprestasi di bidang tertentu. Akan tetapi tidak semuanya dapat mencapai apa yang diinginkannya. Mengapa demikian ?
Hal ini karena masing-masing individu memiliki potensi diri yang berbeda dengan lainnya. Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya (Siahaan,Parlindungan,2005:4).
Secara umum potensi diri yang ada pada setiap manusia dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
      1. Potensi Fisik ( Psychomotoric )
Merupakan potensi fisik manusia yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain.
       2. Potensi Mental  Intelektual ( Intellectual Quotient )
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama otak sebelah kiri ). Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
       3.  Potensi Sosial Emosional ( Emotional Quotient )
Merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia ( terutama otak sebelah kanan ). Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
        4. Potensi Mental Spiritual ( Spiritual Quotient )
Merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia

       5.  Potensi Daya Juang ( Adversity Quotient )
Merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.
Bakat
Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir
Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi
Bakat merupakan potensi dan bukan sesuatu yang sudah benar-benar nyata dengan jelas. Bakat lebih sebagai kemungkinan yang masih harus diwujudkan
Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah dan sukses
Perbedaan bakat dan potensi
Sementara perbedaan BAKAT dengan POTENSI adalah bahwa Bakat merupakan sesuatu yang melekat dan sudah ada pada seseorang maupun benda, sementara POTENSI merupakan sesuatu yang mungkin dicapai atau dikembangkan atau dimiliki atau terjadi pada seseorang maupun pada sesuatu.
Dikaitkan dengan pengelolaan SDM disuatu perusahaan, maka orang yang berpotensi umumnya adalah orang yang sudah memiliki bakat-bakat tertentu yang merupakan komponen dasar dari suatu potensi.
Contoh :
Misalkan ada tiga orang yang memiliki bakat sebagai pembicara, mungkin salah satu berpotensi dikembangkan sebagai salesman, sementara yang satu lagi berpotensi untuk dikembangkan sebagai corporate communication, dan yang satu lagi berpotensi sebgai leader. Potensi dari ketiga orang yang memiliki bakat tersebut akan berbeda-beda sesuai dengan ketersediaan bakat yang lain pada diri setiap orang.
  • BAKAT yang sama pada orang yang berbeda berpotensi untuk dikembangkan ke arah karir yang berbeda tergantung pada bakat lain yang melekat pada individu tersebut.
  • POTENSI kearah yang sama menuntut ketersediaan berbagai bakat yang mendukung pencapaiannya.

Metode Demontrasi


                               BAB 1


Pendahuluan

Pengetahuan  tentang metode metode belajar sangatlah di perlukan oleh guru karena berhasil atau tidaknya sangat tergantung pada tepat atau tidaknya metode yang di pergunakan oleh guru Dengan menggunakan dengan metode Demostrasi ini di harapkan siswa siswi dapat mengamati secara teliti dan lebih seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi terhadap apa yang ng telah di berikan oleh guru sehingga mereka dapat mengaktualisasikanya dalam kehidupan sehari hari .dalam penyajian nya metode ini biasa di aplikasikan dengan menggunakan alat –alat bantu pengajaran seperti benda benda miniature , gambar , perangkat alat alat laboratorium dan lain lain ,akan tetapi alat demontrasi yang paling pokok adalah papan tulis , mengingat fungsinya multi proses dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat  menggambarkan objek , membuat skema  ,membuat hitungan 

                                              BAB II    
 Metode Demontrasi
Pengertian
Metode Demontrasi adalah ; cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau memperunjukan kepada semua siswa mengenai suatu proses ,situasi atau benda tertentu yang sedang di pelajari baik sebenarnya atau tiruan.
Metode ini baik di gunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas  hal hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu , proses menggunakan komponen atau mengerjakan komponen komponen yang membentuk sesuatu dan membandingkan satu cara dengan yang lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu .

Prinsip prinsip metode Demontrasi
Metode ini efektif apabila mengikuti prinsip prinsip sebagai berikut :
1         Setiap langkah dari demontrasi bisa di lihat oleh sisw
2         Semua penjelasan secara lisan hendak nya dapat di dengar oleh semua siswa
3        anak anak harus tahu apa yang mereka amati
4        demontrasi harus di rencakan dengan teliti
5        guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugas nya dengan lancer dan efektif
6        demontrasi di lakukan dengan waktu yang tepat
7        berikan kesempatan kepada anak anak untuk melatih apa yang telah mereka amati
8        sebelum demontrasi di mulai hendaklah semua alat alat sudah tersedia
9        sebaiknya demontrasi di mulai di sertai ringkasan di papan tulis
10    jangan melupakan tujuan pokok demontrasi
11    jika di perkirakan demontrasi itu sulit sebaik nya di coba terlebih dahulu
12    perlu adanya laporan tentang hasil demontrasi ini

Sebenarnya demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran,asal disesuaikan dengan topic dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan demonstrasi adalah posisi peserta didik seluruhnya harus dapat memperhatikan atau mengamati objek yang akan didemonstrasikan. Menurut Sri Anitah (2008:5.25) metode demonstrasi digunakan untuk; matematika dan lain lain 
  1. mengongkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak;
  2. mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat;
  3. meyakinkan bahwa alat alat dan prosedur tersebut bisa digunakan;
  4. membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur
Agar penggunaan metode demonstrasi dapat efektif, maka guru/penulis harus menyiapkan hal-hal berikut;
  1. guru harus mampu menyusun rumusan tujuan pembelajaran ,agar dapat member motivasi yang kuat pada peserta didik untuk belajar;
  2. mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran;
  3. memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan;
  4. memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan;
  5. pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari peserta didik;
  6. guru perlu memberikan penguatan di akhir kegiatan.

keunggulan dan kelemahan metode Demontrasi

Seperti metode pembelajaran yang lain bahwa penggunaan suatu metode memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian halnya pada metode demonstrasi.

 Adapun keunggulan dari penggunaan metode ini adalah :
  1. peserta didik dapat memahami bahan pelajaran sesuai objek yang sebenarnya;
  2. dapat mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik;
  3. dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis;
  4. dapat mengetahui hubungan yang structural atau urutan objek;
  5. dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
Sedangkan kelemahan digunakannya demonstrasi yaitu;
  1. hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang kongkret saja;
  2. jika jumlah peserta didik banyak dan posisi duduk tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif;
  3. bergantung pada alat bantu yang sebenarnya;
  4. sering terjadi peserta didik kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.Bila melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
    1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
    2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah di rencanakan oleh guru atau instruktur menjelaskan fungsi alattersebut serta bagaimana cara mengunakan nya
    3. Menjelaskan urutan langkah-langkah dalam mendemonstrasikan. Hal ini dimaksudkan agar urutan langkah dapat dipahami anak didik dengan sebaik- baiknya.
    4. Melaksanakan demonstrasi.
    5. Mencatat dan membuat kesimpulan hasil demonstrasi.
    6. Mengadakan penilaian. Dimaksudkan untuk membahas kebaikan-kebaikan  Apa yang telah di kerjakan serta menindenifikasi berbagai kekurangan serta Cara cara mengatasinya                                          
    7.                                        BAB III
        
      KESIMPULAN

      Metode mengajar sangat banyak jenisnya, karena metode dipengaruhi oleh
      beberapa faktor. Teknik pemilihan metode dapat diibaratkan perangkat peralatan bagi
      seorang guru, alat mana atau kombinasi alat-alat apa yang akan dipilih hendaknya
      dipertimbangkan lebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-
      faktor yang mempengaruhi teknik pemilihan metode adalah:
      1.    Pengajar (pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas).
      2.    Siswa (tingkat dan latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial dan budaya).
      3.    Tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu   maka dapat ditentukan kombinasi berbagai metode.
      4.    Materi (bahan) dengan karakteristik yang berbeda.
      5.    Waktu (persiapan mengajar).
      6.    Keadaan dan fasilitas yang tersedia di sekolah/kelas. Metode hendaknya bukan saja sebagai alat bagi pengajar untuk menyajikan bahan pelajarannya, tetapi juga harus berfungsi sebagai alat bantu siswa. Proses belajar mengajar akan lebih efektif. menjadi efektif jika metodenya menitik beratkan pada efektivitas siswa, bukan hanya untuk gurunya saja. Berikut beberapa saran di dalam memilih metode pembelajaran:
      ·      Hindarkan upaya metodologi yang tunggal (satu metode saja). Ceramah murni   
      variasi, mengajarkan buku teks, guru mengemukakan isi buku tersebut tanpa ada usaha ataupun pemberian tugas yang lain.
      ·   Membina guru sebagai guru inkuiri.
      ·   Usahakan agar prinsip Student Active Learning (SAL) terlaksana.

Perbedaan strategi,model,metode,dan tehnik pembelajaran


                 Perbedaan strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik       pembelajaran
            Pendekatan Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
     Metode Pembelajaran: dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
       Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.
            Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
     Model pembelajaran:  pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Berkenaan dengan model pembelajaran,  mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
     Teknik pembelajaran
       dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
               B.Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Contoh dari strategi pembelajaran adalah strategi cooperative learning dan strategi active learning.
             

              C.Metode Pembelajaran
Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
1.     Metode ceramah adalah metode yang lebih banyak dilakukan oleh guru sementara anak didiknya bersifat pasif;
2.     Metode demonstrasi adalah suatu metode yang menggunakan atau memperlihatkan suatu proses, mekanisme, atau cara kerja suatu alat dengan bahan pelajaran
3.     Metode diskusi adalah metode yang bertujuan untuk memecahkan atau menemukan solusi masalah yang ditemukan dalam mempelajari materi pembelajaran.
4.     Metode tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik.
5.     Metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak didik baik perorangan ataupun perkelompok untuk melakukan suatu percobaan di laboratorium atau lapangan guna membuktikan suatu teori atau menemukan sendiri suatu pengetahuan baru bagi anak didik.
6.     Metode pemberian tugas (resitasi) adalah metode yang menugaskan kepada anak didik untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan memantapkan, mendalami dan memperkarya materi yang sudah dipelajari.
                         D.Teknik Pembelajaran
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
                    E. Taktik Pembelajaran
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,
                        F.Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.  model pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
maksud dari model pembelajaran adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.Mengetengahkan 1 (Satu) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2)

Model interaksi sosial
Model interaksi sosial menekankan pada hubungan personal dan sosial kemasyarakatan diantara peserta didik. Model tersebut berfokus pada peningkatan kemampuan peserta didik. untuk berhubungandengan orang lain, terlibat dalam proses-proses yang demokratis dan bekerja secara produktif dalam masyarakat.Model interaksi sosial menitikberatkan pada hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together).
Model interaksi sosial ini mencakup strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.     Kerja Kelompok bertujuan mengembangkan keterampilan berperan serta dalam proses bermasyarakat dengan cara mengembangkan hubungan interpersonal dan discovery skill dalam bidang akademik.
2.     Pertemuan kelas bertujuan mengembangkan pemahaman mengenai diri sendiri dan rasa tanggungjawab baik terhadap diri sendiri maupun terhadap kelompok.
3.     Pemecahan masalah sosial atau Inquiry Social bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis.

metode calistung



A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa , ini berarti bahwa guru bertindak mengajar maka di harapkan siswa dapat belajar namun adakalanya di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering di temukan masalah masalah yang berkenaan dengan belajar yang di alami oleh siswa tersebut.
Adapun masalah masalah tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut dan juga faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa itu sendiri.
Masalah masalah yang di alami oleh siswa apabila tidak segera di atasi maka akan menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian tujuan belajar siswa .
Siswa akan berhasil dalam proses belajar apabila siswa tersebut tidak memiliki masalah yang dapat mempengaruhi proses belajar nya . jika terdapat siswa yang mengalami masalah dan permasalahan siswa tersebut tidak di temukan solusinya maka siswa akan mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah nya prestasi belajar atau tidak dapat melanjutkan belajar .salah satu keputusan penting untuk mengajar adalah memutuskan tujuan intruksional apakah yang harus di pelajari ? dengan memulai memperhatikan tingkat kesulitan .
Karena itu merupakan sesuatu yang penting dalam program pengajaran di mana kita harus mempertimbangkan tingkah laku siswa dan apa yang harus mereka lakukan untuk belajar seperti membaca , menulis , berhitung , ataupun mengarang .
Mengindentifikasi suatu model pembelajaran merupakan tangungung jawab seorang pengajar bagaimana seorang guru akan memberikan suatu pengajaran dengan mengunakan strategi dan model pembelajaran yang tepat dengan mengukur kebutuhan dan kemampuan siswa siswa nya yang akan mengarah pada pengajaran yang tidak perlu atau tidak tepat.
Seperti yang penulis alami di sebuah sekolah tepat nya di SDN Cimone 2 Tangerang khususnya pada siswa kelas I  sebagian siswa kelas 1 di SDN Cimone 2 tidak dapat membaca , menulis dan berhitung dengan baik dan lancar , kurang nya konsentrasi belajar dan masalah masalah lainnya dari latar belakang tersebut maka penulis memberikan judul masalah  “ Pengaruh Metode Calistung terhadap hasil belajar siswa kelas 1 di SDN Cimone 2 tangerang “

    CALISTUNG adalah singkatan dari membaca, menulis, dan berhitung. Calistung adalah  tahapan dasar orang bisa mengenal huruf dan angka. Banyak pakar menganggap penting calistung untukmempermudah komunikasi dalam bentuk bahasa tulis dan angka. Umumnya belajar calistung ini banyak disampaikan di pendidikan formal, yaitu sekolah.
Fenomena muncul ketika ada masyarakat yang ternyata belum bisa mengenyam sekolah. Mereka tahu huruf-huruf dan angka tapi tidak bisa membaca. Mereka tahu uang tapi tidak bisa menghitungnya. Tahap-tahap pengenalan inilah yang mulai banyak dikaji dan dikembangkan dalam pengembangan metode calistung atau literasi dengan Membaca dan menulis memungkinkan anak mampu menyerap dan menyampaikan segala informasi yang diterimanya. Sementara itu, menghitung memungkinkan anak lebih mampu mengembangkan aspek logika berpikir, terutama memaksimalkan fungsi belahan otak kirinya.Banyak praktik di PAUD, demi mengejar kemampuan baca-tulis-hitung (calistung), guru sering menggunakan teknik hafalan dan latihan yang mengandalkan kemampuan kognitif, abstrak dan tidak terkait langsung dengan kehidupan anak. Akibatnya, kepentingan anak terkalahkan oleh tugas-tugas skolastik yang semestinya belum saatnya Fenomena seperti ini,  sangat keliru. Hal ini akan membuat anak sulit memahami sesuatu, misalnya bacaan, ketika memasuki tahapan perkembangan selanjutnya.
“Anak tidak boleh dijejali materi atau hal-hal yang memberatkan perkembangan serabut otaknya. Kalau dipaksa dijejali dengan hal-hal yang berat, seperti menghafal, membaca, apalagi berhitung itu akan mematikan serabut-serabut otak atau sinap-sinap otaknya. Kalau sudah perkembangan otaknya terganggu anak akan tidak kreatif dan berdampak buruk pada anak,seperti yang di ungkapkan oleh
Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI)



.





LANDASAN TEORITIS

 Hakekat Belajar
Optimalisasi kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya factor metode/teknik mengajar guru. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga sisswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi yang ada dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005:69).Pengertian optimalisasi pembelajaran menurt tim penyusun Kamus bahasa (1994:705), optimalisasi merupakan proses, cara, atau perbuatan mengoptimalkan. Mengoptimalkan berarti menjaadikan paling baik, atau paling tinggi
Menurut Syaiful, ciri-ciri belajar yaitu :
1.       Belajar mengajar memiliki tujuan
2.       Ada suatu proses
3.       Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi khusus
4.       Ditandai dengan aktivitas anak didik
5.       Guru berperan sebagai ppembimbing
6.       Dibutuhkan disiplin
7.       Ada batas waktu
8.       Evaluasi
Menurut Arif Suhadi (1984:4) dalam Whandie http://whandie.net, 2007 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses membuat orang belajar, guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada. Yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung secara optimal. Dalam pembelajaran proses belajar tersebut secara bertujuan dan terkontrol. Morgan di dalam Whandie http://whandie.net, 2007, menyebutkan bahwa kegiatan di katakana belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri, berikut ini:
1.       Belajar adalah perubahan tingkah laku
2.       Perubahan terjadi karena pengalaman bukan krena pertumbuhan
3.       Perubahan tersebut harus bersifat permanent untuk waktu yang cukup lama
Dari pengertian-pengertian di atas, pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terprogram yang dilakukan oleh anak didik dan guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar terjadi proses belajar atau perubahan tingkah laku pada anak didik, sebelum kegiatan belajar mengajar seorang guru harus merencanakan kegiatan belajar dan pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang akan diberikan pada siswa
  Hakekat  Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah sutu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. Pandangan tentang hasil belajar menurut Samuel Soeitoe (1982:82), hasil belajar tergantung dari kondisi yang dialami sebelum pada diri dari kondisi suasana belajar dan dari akibat apa yang dilakukan pelajar.
Gagne dan Briggs dalam sri Awan Asri (2007:1) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh  seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Ada lima kemampuan yang yang dapat diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap.
Sementara itu, menurut Bloom dalam Sri Awan Asri (2007:2) membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif bekaitan dengan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkaitan dengan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, nilaidan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi bahan atau obyek Idealnya pengungkapan hasil belajar meliputi ketiga ranah tersebut. Namun demikian, pengungkapan seluruh ranah sulit dilakukan. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan mencerminkan perubahan sebagai hasil belajar. Oleh karena itu, pengertian hasil belajar dalam penelitian ini hanya dibatasi pada ranah kognitif menurut kategori Bloom yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis dengan penekanan pada asperk pengetahuan dan pemahaman yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa subyek penelitian