Sabtu, 09 Juni 2012

metode calistung



A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa , ini berarti bahwa guru bertindak mengajar maka di harapkan siswa dapat belajar namun adakalanya di dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering di temukan masalah masalah yang berkenaan dengan belajar yang di alami oleh siswa tersebut.
Adapun masalah masalah tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut dan juga faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa itu sendiri.
Masalah masalah yang di alami oleh siswa apabila tidak segera di atasi maka akan menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian tujuan belajar siswa .
Siswa akan berhasil dalam proses belajar apabila siswa tersebut tidak memiliki masalah yang dapat mempengaruhi proses belajar nya . jika terdapat siswa yang mengalami masalah dan permasalahan siswa tersebut tidak di temukan solusinya maka siswa akan mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah nya prestasi belajar atau tidak dapat melanjutkan belajar .salah satu keputusan penting untuk mengajar adalah memutuskan tujuan intruksional apakah yang harus di pelajari ? dengan memulai memperhatikan tingkat kesulitan .
Karena itu merupakan sesuatu yang penting dalam program pengajaran di mana kita harus mempertimbangkan tingkah laku siswa dan apa yang harus mereka lakukan untuk belajar seperti membaca , menulis , berhitung , ataupun mengarang .
Mengindentifikasi suatu model pembelajaran merupakan tangungung jawab seorang pengajar bagaimana seorang guru akan memberikan suatu pengajaran dengan mengunakan strategi dan model pembelajaran yang tepat dengan mengukur kebutuhan dan kemampuan siswa siswa nya yang akan mengarah pada pengajaran yang tidak perlu atau tidak tepat.
Seperti yang penulis alami di sebuah sekolah tepat nya di SDN Cimone 2 Tangerang khususnya pada siswa kelas I  sebagian siswa kelas 1 di SDN Cimone 2 tidak dapat membaca , menulis dan berhitung dengan baik dan lancar , kurang nya konsentrasi belajar dan masalah masalah lainnya dari latar belakang tersebut maka penulis memberikan judul masalah  “ Pengaruh Metode Calistung terhadap hasil belajar siswa kelas 1 di SDN Cimone 2 tangerang “

    CALISTUNG adalah singkatan dari membaca, menulis, dan berhitung. Calistung adalah  tahapan dasar orang bisa mengenal huruf dan angka. Banyak pakar menganggap penting calistung untukmempermudah komunikasi dalam bentuk bahasa tulis dan angka. Umumnya belajar calistung ini banyak disampaikan di pendidikan formal, yaitu sekolah.
Fenomena muncul ketika ada masyarakat yang ternyata belum bisa mengenyam sekolah. Mereka tahu huruf-huruf dan angka tapi tidak bisa membaca. Mereka tahu uang tapi tidak bisa menghitungnya. Tahap-tahap pengenalan inilah yang mulai banyak dikaji dan dikembangkan dalam pengembangan metode calistung atau literasi dengan Membaca dan menulis memungkinkan anak mampu menyerap dan menyampaikan segala informasi yang diterimanya. Sementara itu, menghitung memungkinkan anak lebih mampu mengembangkan aspek logika berpikir, terutama memaksimalkan fungsi belahan otak kirinya.Banyak praktik di PAUD, demi mengejar kemampuan baca-tulis-hitung (calistung), guru sering menggunakan teknik hafalan dan latihan yang mengandalkan kemampuan kognitif, abstrak dan tidak terkait langsung dengan kehidupan anak. Akibatnya, kepentingan anak terkalahkan oleh tugas-tugas skolastik yang semestinya belum saatnya Fenomena seperti ini,  sangat keliru. Hal ini akan membuat anak sulit memahami sesuatu, misalnya bacaan, ketika memasuki tahapan perkembangan selanjutnya.
“Anak tidak boleh dijejali materi atau hal-hal yang memberatkan perkembangan serabut otaknya. Kalau dipaksa dijejali dengan hal-hal yang berat, seperti menghafal, membaca, apalagi berhitung itu akan mematikan serabut-serabut otak atau sinap-sinap otaknya. Kalau sudah perkembangan otaknya terganggu anak akan tidak kreatif dan berdampak buruk pada anak,seperti yang di ungkapkan oleh
Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI)



.





LANDASAN TEORITIS

 Hakekat Belajar
Optimalisasi kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya factor metode/teknik mengajar guru. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga sisswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi yang ada dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2005:69).Pengertian optimalisasi pembelajaran menurt tim penyusun Kamus bahasa (1994:705), optimalisasi merupakan proses, cara, atau perbuatan mengoptimalkan. Mengoptimalkan berarti menjaadikan paling baik, atau paling tinggi
Menurut Syaiful, ciri-ciri belajar yaitu :
1.       Belajar mengajar memiliki tujuan
2.       Ada suatu proses
3.       Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi khusus
4.       Ditandai dengan aktivitas anak didik
5.       Guru berperan sebagai ppembimbing
6.       Dibutuhkan disiplin
7.       Ada batas waktu
8.       Evaluasi
Menurut Arif Suhadi (1984:4) dalam Whandie http://whandie.net, 2007 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses membuat orang belajar, guru bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada. Yang paling memungkinkan proses belajar siswa berlangsung secara optimal. Dalam pembelajaran proses belajar tersebut secara bertujuan dan terkontrol. Morgan di dalam Whandie http://whandie.net, 2007, menyebutkan bahwa kegiatan di katakana belajar apabila memiliki tiga ciri-ciri, berikut ini:
1.       Belajar adalah perubahan tingkah laku
2.       Perubahan terjadi karena pengalaman bukan krena pertumbuhan
3.       Perubahan tersebut harus bersifat permanent untuk waktu yang cukup lama
Dari pengertian-pengertian di atas, pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terprogram yang dilakukan oleh anak didik dan guru untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar terjadi proses belajar atau perubahan tingkah laku pada anak didik, sebelum kegiatan belajar mengajar seorang guru harus merencanakan kegiatan belajar dan pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang akan diberikan pada siswa
  Hakekat  Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah sutu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. Pandangan tentang hasil belajar menurut Samuel Soeitoe (1982:82), hasil belajar tergantung dari kondisi yang dialami sebelum pada diri dari kondisi suasana belajar dan dari akibat apa yang dilakukan pelajar.
Gagne dan Briggs dalam sri Awan Asri (2007:1) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh  seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Ada lima kemampuan yang yang dapat diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap.
Sementara itu, menurut Bloom dalam Sri Awan Asri (2007:2) membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif bekaitan dengan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkaitan dengan tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, nilaidan sikap yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi bahan atau obyek Idealnya pengungkapan hasil belajar meliputi ketiga ranah tersebut. Namun demikian, pengungkapan seluruh ranah sulit dilakukan. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan mencerminkan perubahan sebagai hasil belajar. Oleh karena itu, pengertian hasil belajar dalam penelitian ini hanya dibatasi pada ranah kognitif menurut kategori Bloom yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan sintesis dengan penekanan pada asperk pengetahuan dan pemahaman yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa subyek penelitian

2 komentar:

renniefb mengatakan...

selamat pagi Mbak Evi,

tulisannya cukup informatif. bisakah anda berbagi sumber tulisan anda dengan saya? tx in advance

salam hangat,
penulis di JurnalPhobia (http://www.jurnalphobia.org)

dessy mengatakan...

Togel Online !!! SGP | HKG | SYD
Ayo Bertaruh Bersama kami di agens128. win
dapatkan potongan langsung pada setiap taruhan togel anda

Proses Depo Dan WD Tercepat yang Pernah ada !

Info Lebih Lanjut Hubungi Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / BBM : AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 087789221725
Telegram : AgenS128

Posting Komentar