A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Tugas utama
seorang guru adalah membelajarkan siswa , ini berarti bahwa guru bertindak
mengajar maka di harapkan siswa dapat belajar namun adakalanya di dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah sering di temukan masalah masalah yang
berkenaan dengan belajar yang di alami oleh siswa tersebut.
Adapun masalah
masalah tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa tersebut dan juga faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar siswa itu sendiri.
Masalah masalah
yang di alami oleh siswa apabila tidak segera di atasi maka akan menghambat
proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian tujuan belajar siswa .
Siswa akan
berhasil dalam proses belajar apabila siswa tersebut tidak memiliki masalah
yang dapat mempengaruhi proses belajar nya . jika terdapat siswa yang mengalami
masalah dan permasalahan siswa tersebut tidak di temukan solusinya maka siswa
akan mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah
nya prestasi belajar atau tidak dapat melanjutkan belajar .salah satu keputusan
penting untuk mengajar adalah memutuskan tujuan intruksional apakah yang harus
di pelajari ? dengan memulai memperhatikan tingkat kesulitan .
Karena itu
merupakan sesuatu yang penting dalam program pengajaran di mana kita harus
mempertimbangkan tingkah laku siswa dan apa yang harus mereka lakukan untuk
belajar seperti membaca , menulis , berhitung , ataupun mengarang .
Mengindentifikasi
suatu model pembelajaran merupakan tangungung jawab seorang pengajar bagaimana
seorang guru akan memberikan suatu pengajaran dengan mengunakan strategi dan
model pembelajaran yang tepat dengan mengukur kebutuhan dan kemampuan siswa
siswa nya yang akan mengarah pada pengajaran yang tidak perlu atau tidak tepat.
Seperti yang penulis
alami di sebuah sekolah tepat nya di SDN Cimone 2 Tangerang khususnya pada
siswa kelas I sebagian siswa kelas 1 di
SDN Cimone 2 tidak dapat membaca , menulis dan berhitung dengan baik dan lancar
, kurang nya konsentrasi belajar dan masalah masalah lainnya dari latar
belakang tersebut maka penulis memberikan judul masalah “ Pengaruh Metode Calistung terhadap hasil
belajar siswa kelas 1 di SDN Cimone 2 tangerang “
CALISTUNG adalah singkatan dari membaca, menulis, dan
berhitung. Calistung adalah tahapan
dasar orang bisa mengenal huruf dan angka. Banyak pakar menganggap penting
calistung untukmempermudah komunikasi dalam bentuk bahasa tulis dan angka.
Umumnya belajar calistung ini banyak disampaikan di pendidikan formal, yaitu
sekolah.
Fenomena muncul ketika ada masyarakat yang ternyata belum bisa
mengenyam sekolah. Mereka tahu huruf-huruf dan angka tapi tidak bisa membaca.
Mereka tahu uang tapi tidak bisa menghitungnya. Tahap-tahap pengenalan inilah
yang mulai banyak dikaji dan dikembangkan dalam pengembangan metode calistung atau
literasi dengan Membaca
dan menulis memungkinkan anak mampu menyerap dan menyampaikan segala informasi
yang diterimanya. Sementara itu, menghitung memungkinkan anak lebih mampu
mengembangkan aspek logika berpikir, terutama memaksimalkan fungsi belahan otak
kirinya.Banyak praktik di PAUD, demi mengejar
kemampuan baca-tulis-hitung (calistung), guru sering menggunakan teknik hafalan
dan latihan yang mengandalkan kemampuan kognitif, abstrak dan tidak terkait
langsung dengan kehidupan anak. Akibatnya, kepentingan anak terkalahkan oleh
tugas-tugas skolastik yang semestinya belum saatnya Fenomena seperti ini,
sangat keliru. Hal ini akan membuat anak sulit memahami sesuatu,
misalnya bacaan, ketika memasuki tahapan perkembangan selanjutnya.
“Anak
tidak boleh dijejali materi atau hal-hal yang memberatkan perkembangan serabut
otaknya. Kalau dipaksa dijejali dengan hal-hal yang berat, seperti menghafal,
membaca, apalagi berhitung itu akan mematikan serabut-serabut otak atau
sinap-sinap otaknya. Kalau sudah perkembangan otaknya terganggu anak akan tidak
kreatif dan berdampak buruk pada anak,seperti yang di ungkapkan oleh
Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Direktorat
Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal (PAUDNI)
.
LANDASAN TEORITIS
Hakekat Belajar
Optimalisasi kegiatan
belajar mengajar dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya factor
metode/teknik mengajar guru. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi sehingga sisswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat
mengaitkan materi yang ada dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau
sesuai dengan dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih
bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana
(2005:69).Pengertian optimalisasi pembelajaran menurt tim penyusun Kamus bahasa
(1994:705), optimalisasi merupakan proses, cara, atau perbuatan mengoptimalkan.
Mengoptimalkan berarti menjaadikan paling baik, atau paling tinggi
Menurut Syaiful,
ciri-ciri belajar yaitu :
1.
Belajar mengajar memiliki
tujuan
2.
Ada suatu proses
3.
Kegiatan belajar mengajar
ditandai dengan satu penggarapan materi khusus
4.
Ditandai dengan aktivitas
anak didik
5.
Guru berperan sebagai
ppembimbing
6.
Dibutuhkan disiplin
7.
Ada batas waktu
8.
Evaluasi
Menurut
Arif Suhadi (1984:4) dalam Whandie http://whandie.net, 2007
menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses membuat orang belajar, guru
bertugas membantu orang belajar dengan cara memanipulasi lingkungan sehingga
siswa dapat belajar dengan mudah, artinya guru harus mengadakan pemilihan
terhadap berbagai strategi pembelajaran yang ada. Yang paling memungkinkan
proses belajar siswa berlangsung secara optimal. Dalam pembelajaran proses
belajar tersebut secara bertujuan dan terkontrol. Morgan di dalam Whandie http://whandie.net, 2007, menyebutkan bahwa kegiatan di katakana belajar apabila
memiliki tiga ciri-ciri, berikut ini:
1.
Belajar adalah perubahan
tingkah laku
2.
Perubahan terjadi karena
pengalaman bukan krena pertumbuhan
3.
Perubahan tersebut harus
bersifat permanent untuk waktu yang cukup lama
Dari
pengertian-pengertian di atas, pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan
serangkaian aktivitas yang terprogram yang dilakukan oleh anak didik dan guru
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar terjadi proses belajar atau
perubahan tingkah laku pada anak didik, sebelum kegiatan belajar mengajar
seorang guru harus merencanakan kegiatan belajar dan pengalaman belajar yang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang akan diberikan pada siswa
Hakekat
Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya
adalah sutu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat
latihan atau pengalaman. Pandangan tentang hasil belajar menurut Samuel Soeitoe
(1982:82), hasil belajar tergantung dari kondisi yang dialami sebelum pada diri
dari kondisi suasana belajar dan dari akibat apa yang dilakukan pelajar.
Gagne dan Briggs dalam
sri Awan Asri (2007:1) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Ada lima kemampuan
yang yang dapat diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik dan
sikap.
Sementara itu, menurut
Bloom dalam Sri Awan Asri (2007:2) membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah
kognitif bekaitan dengan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan
berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkaitan dengan
tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, nilaidan sikap yang menunjukkan
penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Ranah psikomotorik berkaitan dengan
keterampilan motorik, manipulasi bahan atau obyek Idealnya pengungkapan hasil
belajar meliputi ketiga ranah tersebut. Namun demikian, pengungkapan seluruh
ranah sulit dilakukan. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan adalah hanya
mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan
mencerminkan perubahan sebagai hasil belajar. Oleh karena itu, pengertian hasil
belajar dalam penelitian ini hanya dibatasi pada ranah kognitif menurut
kategori Bloom yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan
sintesis dengan penekanan pada asperk pengetahuan dan pemahaman yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa subyek penelitian
2 komentar:
selamat pagi Mbak Evi,
tulisannya cukup informatif. bisakah anda berbagi sumber tulisan anda dengan saya? tx in advance
salam hangat,
penulis di JurnalPhobia (http://www.jurnalphobia.org)
Togel Online !!! SGP | HKG | SYD
Ayo Bertaruh Bersama kami di agens128. win
dapatkan potongan langsung pada setiap taruhan togel anda
Proses Depo Dan WD Tercepat yang Pernah ada !
Info Lebih Lanjut Hubungi Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / BBM : AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 087789221725
Telegram : AgenS128
Posting Komentar